Tahukah Apa Makna Allah dan Para Malaikat-Nya Bershalawat?

Bagikan :

Shalawat Allah Dan Malaikat

Tahukah Apa Makna Allah dan Para Malaikat-Nya Bershalawat?

 

Pertanyaan ini bisa muncul saat kita membaca ayat ke 56 surat al-Ahzab,

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

 “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. al-Ahzab: 56)

Seorang mukmin yang benar-benar beriman kepada Allah Subhanahu Wata’ala serta menginginkan kebahagiaan di hari akhir, pasti dia berharap bisa meraih shalawat Allah Subhanahu Wata’ala dan para Malaikat untuknya.

Tapi, tahukah anda apa makna shalawat Allah Subhanahu Wata’ala  dan para Malaikat untuk seorang hamba? Dan sudahkah anda tahu dengan apa hal itu diraih?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, mari kita ikuti penjelasan berikut ini, semoga bermanfaat.

Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa Allah Subhanahu Wata’ala dengan Rahmat-Nya yang Mahaluas bershalawat untuk siapa saja yang dikehendaki-Nya, sebagaimana dijelaskan dalam banyak dalil al-Quran dan as-Sunnah.

Pertama

Daftar Pembahasan

Allah Subhanahu Wata’ala dan para Malaikat bershalawat untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi  wasallam sebagaimana diberitakan dalam surat al-Ahzab ayat ke 56 di atas.

Kedua

Allah Subhanahu Wata’ala dan para Malaikat-Nya juga bershalawat untuk hamba yang mengajarkan kebaikan kepada manusia. Hal ini sebagaimana diberitakan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسَ الْخَيْرَ .

 “Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya, serta penduduk langit dan bumi, bahkan seekor semut di sarangnya, dan juga seekor ikan, semuanya bershalawat untuk pengajar kebaikan (ilmu) bagi manusia.”

Perlu kita semua tahu, kebaikan tertinggi adalah ilmu agama yang bersumber dari al-Quran dan sunnah (jejak/metode dan prinsip beragama) Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam. Hal itu sebagaimana diberitakan dalam hadits,

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ.

 “Orang terbaik di antara kalian adalah yang mempelajari (ilmu) al-Qur’an dan mengajarkannya (kepada orang lain).”

 Maka, marilah kita bersama-sama dan berlomba mempelajari berbagai ilmu yang terkandung dalam al-Qur’an, dan berupaya untuk menyampaikan serta mengajarkannya kepada keluarga, saudara dan teman-teman, demi meraih shalawat Allah dan para Malaikat-Nya. Baik ilmu al-Qur’an terkait cara membacanya, maupun kandungan dan hukum-hukum yang ada di dalamnya, baik pula hukum yang terkait ibadah, muamalah, dan akhlaq, maupun yang terkait aqidah dan keimanan.

Sekali lagi, ayo kita berlomba belajar al-Qur’an dan mengajarkannya kepada umat demi meraih predikat hamba terbaik sekaligus mendapatkan curahan shalawat Allah Subhanahu Wata’ala dan para Malaikat-Nya.

Ketiga

Allah dan para Malaikat-Nya juga bershalawat untuk hamba yang menyambung shaf-shaf awal (saat shalat), sebagaimana diberitakan dalam sebuah hadits dari sahabat al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

  كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي الصَّفَّ مِنْ نَاحِيَةٍ إِلَى نَاحِيَةٍ فَيَمْسَحُ مَنَاكِبَنَا أَوْ صُدُوْرَنَا وَيَقُوْلُ لَا تَخْتَلِفُوْا فَتَخْتَلِفَ قُلُوْبُكُمْ، قَالَ وَكَانَ يَقُوْلُ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الذِّيْنَ يَصِلُوْنَ الصُفُوْفَ اْلأُوَلَ

 “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi shaf (saat shalat berjamaah) dari ujung shaf ke ujung lainnya, seraya menepuk pundak-pundak atau dada-dada kami dan berkata:“janganlah kalian berselisih (saat berdiri dalam shaf shalat) karena itu akan menyebabkan perselisihan hati kalian.”. Kemudian beliau juga berkata:“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat untuk orang-orang yang menyambung (merapatkan) shaf-shaf terdepan (dalam shalat berjamah)”

Inginkah anda meraih shalawat yang sangat berharga tersebut? Ayo kita berlomba meraihnya, dengan bergegas menuju shalat berjamaah di masjid dan bersegara memenuhi shaf terdepan dan merapatkannya, dan jangan sampai kita tergolong orang yang lalai dari amalan mulia ini.

Bersambung  in syaa Allah…

Penulis: Al Ustadz Luqman bin Muhammad Ba’abduh hafizhahullahu

Loading

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.