Bersatu dan Saling Menguatkan di Atas Iman

Bagikan :

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

الْمُؤْمِن لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ، يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

“Seorang mukmin bagi mukmin yang lain seperti bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah berkata,

ولهذا حث الشارع على كل ما يقوي هذا الأمر، وما يوجب المحبة بين المؤمنين، وما به يتم التعاون على المنافع، ونهى عن التفرق والتعادي، وتشتیت الكلمة في نصوص كثيرة حتى عد هذا أصلا عظيما من أصول الدين تجب مراعاته واعتباره، وترجيحه على غيره، والسعي إليه بكل ممكن

فنسأل الله -تعالى- أن يحقق للمسلمين هذا الأصل ويؤلف بين قلوبهم، ويجعلهم يدا واحدة على من ناوأهم وعاداهم. إنه كريم

Oleh karena itulah, Sang Pembuat syariat (Allah Ta’ala dan Rasul-Nya):

  • mendorong segala hal yang bisa menguatkan perkara ini (persatuan dan persaudaraan),
  • menghasung segala perkara yang bisa menumbuhkan kecintaan di antara kaum mukminin,
  • dan menghimbau adanya sesuatu yang bisa menyempurnakan upaya saling menolong di atas hal-hal yang bermanfaat.

Allah dan Rasul-Nya juga melarang perpecahan, permusuhan, dan terceraiberainya kalimat persatuan, di berbagai dalil yang sangat banyak. Sampai-sampai Allah dan Rasul-Nya menjadikan ini semua sebagai salah satu prinsip dasar yang agung dalam agama, yang wajib untuk diperhatikan, dijadikan patokan, lebih diutamakan daripada yang lainnya, dan diupayakan untuk terwujud dengan berbagai cara yang memungkinkan.

Kami memohon kepada Allah Ta’ala agar Dia menjadikan prinsip dasar ini benar-benar terwujud untuk kaum muslimin, menyatukan hati-hati mereka, dan menjadikan mereka sebagai “satu tangan” (bersatu) untuk menghadapi pihak-pihak yang menentang dan memusuhi mereka. Sesungguhnya Dialah Dzat Yang Maha Mulia.”

[Bahjatu Qulubil Abrar, hal. 49]

Loading

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.